FESTIVAL KALI GELIS “Kretek Pulang ke Rumah”
Kota Kretek, itulah julukan yang saat ini dimiliki oleh Kota Kudus karena berdirinya industri-industri rokok kretek legendaris di Kudus saat ini. Bahkan, pembangunan di seputar kabupaten Kudus saat ini juga disokong oleh CSR dari perusahaan-perusahaan rokok kretek setempat.
Sejarah industri kretek di kota ini berawal dari seorang Haji Djamhari yang menciptakan rokok kretek di akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870 hingga 1880-an. Hingga pada tahun 1903 Nitisemito memulai produksi rokok kretek dengan merk Bal Tiga dan berhasil menjadi Raja Kretek dipuncak kejayaannya di tahun 1934. Industri rokok kretek Bal Tiga terhenti karena pabrik dan aset-aset mesin disita oleh pasukan Jepang untuk dijadikan gudang dan bahan persenjataan mereka
Keberhasilan Nitisemito lalu diikuti oleh pengusaha-pengusaha kretek lainnya di Kudus. Di awal abad ke-20. Kini, beberapa industri kretek besar ada di Kudus di antaranya PT. Djarum, PT. Nojorono dan PT. Sukun. Dari kedua industri kretek ini tercipta lapangan kerja besar-besaran untuk penduduk di Kudus dan kota lainnya.
Festival Kali Gelis “KRETEK PULANG KE RUMAH #2” diharapkan dapat membangun atmosfir tentang Kota Kudus dalam balutan Sejarah kretek, maka ‘Kretek” menjadi pilihan yang tepat yang tidak hanya menyangkut soal industri Rokok tetapi juga sudah menjadi Identitas Kota Kudus yang mempengaruhi perilaku dan budaya masyarakat.
Sebagai bentuk kelanjutan kegiatan “Kretek Pulang ke Rumah 2023” yang diselenggarakan oleh Kudus Tobacco Lagacy dan Republik Tembakau Akar Roemput (RTAR) dan dalam rangka “Nguri-uri” Budaya Kretek di Kota Kudus, dimana dalam penyelenggaraannya melibatkan UKM/UMKM dan komuntas hobi yang ada, maka untuk kegiatan ini juga akan melibatkan stake holder penggerak ekonomi dan kebudayaan di Kudus. Secara khusus akan melibatkan stake holder yang ada di episentrum sejarah kretek yaitu masyarakah Desa Langgardalem, Kudus.
Menurut Muhammàd Khoirul Amin S.Pd.i, Lurah Desa Langgardalem, dengan diadakannya Event Festival Kali Gelis ini, pihaknya memberi dukungan penuh dan berharap dapat dilakukan secara regular di Desa Langgardalem.
“Sebagai pihak pemerintahan Desa Langgardalem, kami sangat mendukung diadakannya kegiatan ini, karena Sejarah Industri Kretek diawali dari Desa Langgardalem oleh Mbah Nitisemito yang peninggalannya Sebagian masih ada sampai sekarang,” kata Choirul Amin. “Saya berharap kegiatan ini dapat jadi event tahunan yang kedepan dapat menjadi pengembangan wisata sejarah kretek di Langgardalem” tambahnya.
Berbeda dengan event serupa yang diselenggarakan tahun 2023 di Museun Kretek. Dalam Fstival Kali Gelis ini akan berkolaborasi dengan komunitas Cerita Kudus Tuwa (CKT) yang akan menawarkan Tour “Kampung Juragan Kretek” yang ada di sekitar desa Langgardalem dengan mengunjungi beberapa rumah peninggalan Nitisemito salah satunya adalah omah kembar. Beberapa koleksi peninggalan sang Raja Kretek Nitisemito yang otentik akan dapat disaksikan.
Dalam Festival Kali Gelis ini RTAR menggandeng, Pemuda desa Langgardalem , Komunitas Kudus Blues Family, CKT (Cerita Kudus Tuwa) yang aktif mempromosikan tetang keberadaan situs-situs bersejarah di Kota Kudus. Sementara itu Bea Cukai Kudus juga mendukung kegiatan ini. Bagi Bea Cukai Kudus, kegiatan Festival Kali Gelis yang diinisiasi oleh masyaraakat adalah kegiatan positif yang perlu didukung karena dalam kegiatan ini selain menguatkan kembali sebutan Kudus sebagai kota kretek juga memiliki muatan penyadaran masyarakat tentang permasalahan cukai dan industry tembakau. Hal ini dibuktikan dalam kegiatan ini juga diadakan sarasehan tentang kretek dan sejarah Cukai yang dawali oleh Nitisemito.
“Kami memandang ini sebuah inisiatif masyarakat yang patut didukung oleh Bea Cukai.” Kata Bapak Sandy Hendratmo Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi,
Kantor Bea Cukai Kudus ini. “Saya berharap sinergi Bea Cukai dengan Gerakan masyarakat yang murni muncul dari akar rumput ini dapat membangun penyadaran baik dari Kalangan petani tembakau, Industri tembakau bahkan pada customer produk hasil tembakau, bahwa Cukai hasil tembakau adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam bela negara.” Imbuh laki-laki yang akrab dipanggil Pak Sandi ini.
Dalan Kegiatan Event Festival Kali Gelis “Kretek Pulang ke Rumah Jilid 2” yang rencana akan dibuka oleh Pemkab Kudus ini juga diagendakan kegiatan lain seperti lelang peninggalan Nitisemito dan barang-barang eksklusiv RTAR, Kunjungan Rintisan Perkebunan Tembakau di Lereng Muria dan “Resik-resik Kali Gelis” sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sungai yang ada di wilayah Desa Langgardalem.
“Kegiatan Resik-resik Kali Gelis akan kami laksanakan pada hari Minggu, 2 Juni 2024” Kata Sakhron Farokhi selaku ketua Panitia Festival Kali Gelis.
“Resik-resik Kali Gelis ini akan melibatkan berbagai komunitas yang ada di Kudus dan mendapat dukungan penuh dari Relawan BPBD Kudus.” Lanjut Oki bersemangat.
Lebih lanjut Oki juga mengajak masyarakat, pengusaha rokok baik industri kecil ataupun Besar untuk dapat menyaksikan Festival Kali Gelis ini yang juga akan dimeriahkan dengan panggung Hiburan Musik dan budaya dilaksanakan 31 Mei sampai dengan 2 Juni 2024 di ruang terbuka hijau yang ada di bantaran Kali Gelis.
Redaksi Kulmah.com