Sukses di Gelar Di Puncak Bukit Kakas, Muria Jazz 2024 Dibuka oleh Pj. Bupati Kudus
Para penikmat musik Jazz dari berbagai kota berkumpul jadi satu di Puncak Bukit Kakas Ternadi dalam gelaran “Muria Jazz Festival 2024” yang kali pertama digelar di Kudus. Tercatat dari Jakarta, Bandung, Menado, Bogor, Surabaya, Jogyakarta, Pekalongan, Jepara dan Kota Kudus sendiri yang hadir untuk mengikuti kegiatan ini. Manikmati alunan musik jazz terasa berbeda ketika berada di atas Lereng Gunung Muria sambil berkemah.
Jalan yang terjal menuju Puncak Bukit Kakas terbayar lunas Ketika kami sampai dilokasi penyelenggaraan kegiaatan ini. Pemandangan yang menakjubkan dapat disaksikan disebelah utara Nampak gagah berdiri Puncak Songolikur (puncak 29) dan berlawanan dengan iru Nampak pemandangan kota kudus yang dihiasi dengan kerlip lampu. Hawa dingin angin pegunungan dan hembusan angin menemani perjalanan kami ketika menuju bukit yang berada di ketinggian sekitar 1.100 mdpl ini .
Sesampainya di lokasi, kami langsung disambut oleh Deretan tenda yang berjajar dan sudah diset untuk penginapan peserta Muria Jazz Festival dan Gardu Pandang yang menjulang tinggi untuk menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit Kakas.
Lokasi Puncak bukit Kakas yang biasanya menjadi lokasi Startpoint bagi para pecinta olahlaraga downhill sepeda ini disulap menjadi Vennue pertujukan Musik Jazz sambil menikmati Kopi Muria dan jajanan khas pedesaan Ternadi seperti, hidangan pisang rebus, kacang hingga jangklong disediakan untuk mengganjal perut di Bukit Kakas yang bersuhu sekitar 10 derajat celsius ini yang sudah disiapkan panitia.
Muria Jazz Festival 2024 digelar Sabtu (28-29/9), yang menampilkan musisi Jazz Jhon Putra and Friend (Pekalongan), Jogya Jazz Colaboration (Yogyakarta), RSP Priject (Jepara) dan Short Time Motels (Kudus), Bagus Sexophonis dari Kudus dan solo Guitars Edwin dari Surabaya ini akan tampil dalam panggung terbuka dengan Background panorama senja puncak-puncak Gunung Muria.
Pj Bupati Kudus, M Hasan Chabibie yang hadir secara langsung di lokasi untuk membuka dan menandatangani Prasasti “Bukit Kakas” ini meminta agar kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan di Kabupaten Kudus.
“Ini baru pertama kali dilaksanakan untuk Kabupaten Kudus, tolong dijadikan event tahunan sebagai salah satu daya tarik wisata di Kudus,” pesan Pj Bupati setelah membuka acara melalui tanda tangan prasasti dan seremonial pelepasan burung perkutut endemik Muria, Sabtu (29/9) Petang.
Ia menambahkan, bahwa Muria Jazz Festival merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-475 Kabupaten Kudus untuk membahagiakan masyarakat Kudus.
“Kami ingin membahagiakan semua orang, termasuk pecinta musik. Terlebih tempatnya di pegunungan sehingga feel atau soul musik lebih terasa bagi penggemar jazz,” ujarnya.
Menurut Hasan, event ini dapat menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para peserta. Terlebih, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara seniman, petani kopi, pecinta musik dan warga Lereng Muria untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.
“Saya yakin ini akan menjadi “event” Jazz tahunan yang ditunggu, Muria Jazz yang digagas ini bisa ikut mendongkrak promosi pariwisata khususnya di Ternadi, serta mengangkat pelaku UMKM sekitar,” tambahnya.
Langit cukup cerah dengan hembusan angin yang lumayan kecang tidak menyurutkan para penikmat Jazz ini untuk menyaksikan pertunjukan yan diaawali dengan tampilan RSP Project (jepara) yang dilanjutkan oleh Short Times Motel (Kudus), John Putra And Friend and Jogya Colaborationdan penampilan solo guitar oleh Jazer Surabaya kelahiran Kudus, Edwin . Pada kesempatan ini PJ. Bupati Kudus dan Sekda Kudus juga ikut bernyanyi menyumbangkan suaranya untuk dalam sesi Jamming.
Pada kesempatan kali ini juga menjadi ajang peluncuran produk Cerutu Hand made produk dari komunitas Kudus Tobacco Legacy yang ditandai dengan penandatangan box produk premium merk CRUTU Royal Cigars.
Ditemui dalam kesempatan ini, Camat Dawe Famny Dwi Arfana yang juga ikut “ngecamp” Bersama dengan keluarga mengatakan bahwa Muria Jazz Festival dengan tema “The Spirit of Muria” ini digagas oleh Kecamatan Dawe dan Dinas Perdagangan Kudus. Pihaknya ingin kolaborasi ini dapat berjalan dan mendorong promosi wisata di Kawasan Muria.
“Kami ingin masyarakat Muria bisa saling berkolaborasi dan mengembangkan potensinya,” kata Famny.
Selain bermusik, Muria Jazz Festival juga dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan seperti Expo Kopi Muria, jazz collaboration, camping bareng, sunrise time sambung rasa dan aksi bersih-bersih Bukit Kakas.
Minggu Pagi (29/9/2024) rangkaiaan Muria Jazz diakhiri dengan sambung rasa, bersih-bersih area Bukit Kakas dan ditutup oleh Famny Dwi Arfana.
Dalam sambung rasa antara panitia, Peserta dan talent terungkap harapan bahwa di massa mendatang dapat digelar jauh lebih baik.
“Saya berterima kasih dapat hadir dalam Muria Jazz yang pertama kali di Gelar di Kudus ini, Fasilitas dan sajian dan layanan panitia sangat baik,” Kata Yuanita dari Bogor
Muria Jazz diakhiri dengan bersih-bersih Puncak bukit kakas oleh semua peserta, semua sampah yang telah terkumpul kebudian dibawa turun. Sampai ketemu di Muria Jazz 2025
Redaksi